Awalnya, Uya mengalami gejala demam pada 10 Januari. Kemudian, gejalanya semakin memburuk sehingga ia harus dirawat ke rumah sakit.
"Sampai akhirnya, ada teman kami yang bantu masuk ke salah satu rumah sakit. Kami masuk dan Alhamdulilah langsung dapat kamar. Setelah itu, saya sudah tidak ingat. Sampai akhirnya, saya membaik dan tidak sadar sudah dirawat selama lima sampai enam hari. Saya ingatnya baru dua hari dirawat di rumah sakit," ujar Uya lewat video di kanal Youtube miliknya.
Uya pun berjuang keras saat di rumah sakit. Ia harus mengalami maag dan berulang kali mengalami penurunan oksigen akibat virus korona.
Situasi Uya pun semakin terpuruk setelah mendapat kabar putranya bernama Nino juga terjangkit korona. Gara-gara itu pula, putri Uya, Cinta harus tinggal sendiri di tempat tinggalnya.
Uya pun sangat sedih karena Cinta harus tinggal sendiri. Ia memikirkan nasib putrinya itu. Apalagi, Cinta juga akan merayakan ulang tahunnya yang ke-17 dalam waktu dekat.
"Selama di rumah sakit, saya nangis. Kenapa? Karena sebentar lagi Cinta akan berulang tahun ke-17 pada 2 Februari," tutur Uya.
"Putri kesayangan akan berulang tahun ke-17. Saya juga sudah menyiapkan kado dan kejutan untuknya. Tapi semuanya berantakan," lanjutnya.
"Semua sudah saya siapkan. Itu membuat saya punya tekad untuk sembuh. Tetapi, kondisi saya semakin turun karena stres memikirkan Cinta. CT saya turun dari 34 ke 24. Sampai saya pun khawatir untuk meninggal," kata Uya.
Namun, Uya pun tetap semangat untuk berjuang melawan covid-19 yang diidapnya. Hingga akhirnya, ia dinyatakan sembuh. Namun, ia memutuskan untuk isolasi mandiri sebelum bertemu dengan anaknya.
(UWA)