medcom.id, Jakarta: Penyanyi asal Yogyakarta Kunto Aji dikenal sebagai musisi independen yang cukup peka terhadap strategi pemasaran karya dan branding.
Lewat album Generation Y yang dirilis pada 2015, tampak bahwa Kunto paham betul di mana pasarnya berada. Dia juga mengemas album secara unik dan memasarkan lewat distribusi yang menarik, yaitu dengan menggandeng transportasi ojek berbasis aplikasi smartphone.
"Kalau akhir-akhir ini, tantangan relevan bagi musisi itu adalah kreativitas. Era digital bukan saja menimpa industri, tapi semua industri. Sampai ke persoalan transportasi. Era digital seperti dua sisi mata uang, ada plus dan minus. Semua sektor industri. Itulah tantangan musisi untuk memanfaatkan era digital itu," kata Kunto kepada Metrotvnews.com, saat ditemui di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu (6/4/2016).
Kunto yang memiliki latar belakang studi bisnis dan ekonomi mengaku, iklim industri musik sekarang ini semakin memacu dirinya untuk bisa mengembangkan potensi-potensi bisnis musik yang ada.
"Oke, penjualan CD menurun. Pasti ada sektor bisnis baru yang muncul. Selain dituntut berkarya, saat ini musisi dituntut memahami sektor bisnis itu. Saya bersama tim saya sebisa mungkin mengolah stream revenue untuk bisa survive di industri ini," jelas solois 29 tahun itu.
Tahun lalu, penembang Terlalu Lama Sendiri ini menceritakan ekspansi bisnisnya di luar musik, yaitu dengan beternak ayam.
Meski terbilang jauh dari musik, bisnis yang dijalani Kunto menjadi bagian strategi untuk terus bertahan dan menunjang karier sebagai musisi.
(ROS)
Cara untuk mendapatkan Berita terbaru dari kami.
Ikuti langkah berikut ini untuk mendapatkan notifikasi
- Akses Pengaturan/Setting Browser Anda
- Akses Notifications pada Pengaturan/Setting Browser Anda
- Cari https://m.medcom.id pada List Sites Notifications
- Klik Allow pada List Notifications tersebut
Anda Selesai.
Powered by Medcom.id