"Memang kita semua bekerja sama sudah satu visi dan satu frekuensi," kata Tara Basro saat berkunjung ke Media Group, Jakarta Barat.
Hal itu turut menjawab keresahan Tara Basro sebagai pemain yang ikut sepakat, tak semua sineas dapat mewakili suara perempuan. Marissa Anita yang turut kembali bermain dalam film Joko Anwar menegaskan pendapatnya.
"Pentingnya filmmaker perempuan karena enggak semua filmmaker laki-laki bisa mewakili suara perempuan," kata Marissa.
Dalam konteks pertanyaan mengapa lagi-lagi Joko Anwar bekerja sama dengan orang yang sama, masing-masing pemain Perempuan Tanah Jahanam mengaku tetap melalui proses casting. Marissa Anita menceritakan teknik Joko Anwar kembali membangun karakter baru meski dengan orang yang sama.
"Dia selalu memberikan halaman profil dari karakter kita. Itu awal dari dia menghancurkan karakter yang sebelumnya kita mainkan dan dia bangun lagi pelan-pelan bersama kita," terang Marissa.
Karakter itu dibangun dengan detail mulai dari asal sekolah, silsilah keluarga sang karakter, hingga tanggal lahir. Asmara Abigail yang juga terlibat dalam beberapa judul film Joko Anwar menyatakan rasa nyaman.
"Setiap kali memulai film baru dengan Abang Joko, kayak memulai proyek baru lagi. Excitement juga tinggi karena kita sama-sama mau memulai sesuatu yang baru dan tetap re-discovering ourselves," kata Asmara Abigail.
Judul film Joko Anwar yang dibintangi Tara Basro adalah A Copy of My Mind (2015), Pengabdi Setan (2017), Gundala (2019), Perempuan Tanah Jahanam (2019), serta serial Halfwords.
Film Joko Anwar yang melibatkan Asmara Abigail antara lain Pengabdi Setan (2017), Gundala (2019), dan Perempuan Tanah Jahanam (2019).
Marissa Anita yang baru menjajaki peran aktris juga bermain dalam karya Joko Anwar di antaranya serial HBO A Mother's Love, Gundala (2019), dan Perempuan Tanah Jahanam (2019).
(ELG)