Meskipun demikian, minyak kelapa tidak cocok untuk mereka yang memiliki wajah rentan berjerawat. Sebab bisa menyumbat pori-pori dan memicu timbulnya jerawat. Dilansir dari Insider, berikut ini adalah beberapa manfaat minyak kelapa untuk kulit:
1. Dapat melembapkan
Mengoleskan minyak kelapa ke kulit dapat membantu mempertahankan kelembapan. Cara ini tergolong efektif karena minyak kelapa mengandung komponen ceramide yang disebut asam linoleat. Ceramide adalah senyawa organik yang secara alami ditemukan di kulit dan biasanya ditambahkan ke perawatan kulit.
"Ceramide membantu memperkuat pelindung kulit dan meminimalkan hilangnya kelembapan," kata Tsippora Shainhouse, MD, seorang dokter kulit di SkinSafe Dermatology and Skin Care di Los Angeles.
2. Dapat mengurangi inflamasi
Minyak kelapa juga dapat mengurangi peradangan kulit, yang menyebabkan ruam, kemerahan, atau gatal, dan gejala lainnya. Selain itu, membantu memperkuat penghalang kulit, yang meminimalkan iritasi memasuki kulit dan menjaga hidrasi kulit, yang keduanya bekerja untuk mengurangi potensi peradangan.
Dalam sebuah studi yang dilakukan pada 2018, minyak kelapa murni menekan sifat anti-inflamasi kulit dan meningkatkan fungsi pelindung kulit. Namun, penelitian tersebut dilakukan secara in vitro (di luar organisme hidup) sehingga efek pastinya pada manusia masih belum diketahui.
3. Mengandung sifat antibakteri dan antijamur
Minyak kelapa juga mengandung asam laurat, yang memiliki sifat antibakteri dan antijamur ringan. Namun, kata Shainhouse, memang masih banyak orang yang salah memahami maksud dari sifat antibakteri dan antijamur pada minyak kelapa.
"Karena alasan ini, minyak kelapa sering disebut-sebut bermanfaat untuk mengatasi jerawat," kata Brooke Jeffy, MD, dokter kulit di Spectrum Dermatology di Phoenix.
4. Dapat menyumbat pori-pori
Minyak kelapa bersifat komedogenik, artinya dapat menyumbat pori-pori, meningkatkan risiko berjerawat. Akibatnya, tidak disarankan terlalu sering menggunakan minyak kelapa, terutama di wajah.
Meskipun minyak kelapa bersifat komedogenik, tidak semua orang akan mengalami jerawat karena setiap jenis kulit akan bereaksi berbeda," kata Michele Green, MD, seorang dokter kulit kosmetik di New York.
(FIR)