Untuk itulah, Bumil wajib melakukan konsultasi ke dokter kandungan untuk menanyakan perkembangan kondisi kesehatannya.
"Lalu, yang keadaan tidak dibolehkan itu apa? Ya kalau memang dilarang sama dokter, sebaiknya ibu hamil tidak berolahraga," ujar Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan (Obstetri dan Ginekologi) di Rumah Sakit St. Carolus dr. Ivanna Theresa S, SpOG.
Berikut beberapa kondisi kesehatan yang membuat Bumil tidak disarankan untuk berolahraga:
1. Memiliki riwayat penyakit jantung atau gagal jantung
Penyakit jantung pada ibu hamil biasa disebut Peripartum cardiomyopathy (PPCM) bisa membahayakan kesehatan ibu dan juga calon bayinya. Pada kondisi ini, otot jantung akan melemah sehingga darah tidak bisa terpompa ke seluruh tubuh.
Bumil dengan kondisi ini dianjurkan untuk tidak berolahraga, karena dapat menimbulkan keluhan sesak napas dan juga komplikasi pada gejala lain. "Kalau dia olahraga akan semakin berat, udah pas hamil aja jantungnya juga berat apalagi nanti ditambah dengan olahraga," ujar dr. Ivanna.
2. Memiliki kecacatan di tangan atau kaki
Jika Bumil memiliki kecacatan pada organ tertentu sehingga kondisinya tidak memungkinkan, maka disarankan untuk tidak berolahraga. Tetapi tidak menutup kemungkinan kondisi tersebut membuat Bumil mencari alternatif olahraga lain yang disesuaikan dengan kemampuan.
"Tapi apakah itu tidak memungkinkan olahraga? Contoh, misal kakinya sakit ga bisa jalan, apakah tidak boleh olahraga tangan? Boleh, yang penting disesuaikan," ujar dr. Ivanna.
3. Asma aktif
Jika Bumil merasakan kondisi tidak fit, lebih baik untuk beristirahat. Terlebih jika ia memiliki riwayat asma, olahraga saat asma, cenderung membuat paru-paru bekerja ekstra keras, sehingga menimbulkan kelelahan. Tunggu sampai kondisi tubuh membaik sehingga Bumil bisa kembali untuk berolahraga.
4. Gagal ginjal dan risiko penyakit berat lain
Keadaan penyakit penyerta berat lainnya, masih boleh berolahraga. Namun tetap perlu diingat bahwa bentuk olahraganya dapat disesuaikan, sesuai instruksi dari dokter.
(FIR)