Menurutnya, SDA akan terus berkurang atau menipis seiring berjalannya waktu. Lantas perlu disiapkan sumber daya manusia yang unggul sebagai kekuatan pembangunan di masa depan yang berkelanjutan.
"Ketika membahas SDA, kita tidak boleh terlena. Sampai hari ini SDA semakin menipis, harus ada switch SDA dengan SDM," ujarnya dalam MGN Summit 2022, Jumat, 28 Januari 2022.
Mirdal mengambil contoh negara-negara Afrika yang memiliki SDA berlimpah tetapi tidak bisa menjadi negara maju. Sebaliknya, negara tidak punya SDA justru lebih sejahtera seperti Jepang, Taiwan, dan lainnya.
"Mereka kalau kita lihat punya restorasi dan demografi beberapa tahun lalu memanfaatkan SDM untuk bangkit," imbuhnya.
Dia berharap Indonesia mampu belajar dari negara yang minim akan SDA tersebut. Terlebih mengingat Indonesia kedepan memiliki bonus demografi. Pada kondisi tersebut, Indonesia kebanjiran SDM usia produktif. "Diperlukan upaya agar SDM berlimpah tersebut dapat bermanfaat bagi kemajuan bangsa," tambahnya.
Lebih lanjut, Mirdal mengatakan bahwa yang dialami Indonesia hari ini, sama persis denga yang dialami Jepang di tahun 1948. Negara Sakura itu mengalami bonus demografi dan berhasil memanfaatkannya dengan baik.
"Dan saat ini, negara yang punya bonus demografi tidak banyak salah satunya Indonesia. Ini harus kita manfaatkan pada siklus kita di tahun 2045, 100 tahun Indonesia merdeka, dimana anak-anak kita yang hari ini sedang berkuliah menjadi generasi yang mampu menjadi pemimpun Indonesia emas," kata dia. MI/Adam Dwi
(WWD)
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?