“Diperkirakan di 2021 akan menghemat devisa Rp56 triliun,” kata Jokowi saat meresmikan pabrik biodiesel PT Jhonlin Agro Raya di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Kamis, 21 Oktober 2021.
Jokowi mengatakan produksi biodiesel menekan besarnya defisit neraca perdagangan akibat impor solar. Nantinya biodiesel bisa dijadikan campuran menjadi solar dan menekan impor solar secara drastis.
Pembangunan pabrik biodiesel juga membuka lapangan pekerjaan yang banyak. Jokowi menilai hal ini yang paling ditunggu masyarakat sekitar.
Presiden mengatakan produksi biodiesel juga membawa segudang manfaat bagi Indonesia. Contohnya, meningkatkan ketahanan energi nasional.
Manfaat lainnya, yakni mendukung semangat Indonesia menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Penggunaan EBT bakal meningkatkan kualitas lingkungan melalui kontribusi pengurangan emisi gas rumah kaca.
Pembangunan pabrik biodiesel PT Jhonlin Agro Raya menelan biaya sekitar Rp2 triliun. Fasilitas untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) itu mulai dibangun sejak Juli 2021.
Pabrik ini akan memproduksi Biodiesel dan minyak goreng dengan kapasitas produksi 60 ton per jam. Mereka memerlukan sekitar 1.600 ton per hari tandan buah segar (TBS). Foto: BPMI Setpres
(KHL)
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?