Dari kiri: Pejabat pengawas biro narkotika Polisi Hong Kong Cheung Cho-kin, kepala pengawas Ng Wing-sze, dan kepala inspektur Ip Sau-lan saat konferensi pers tentang pengungkapan narkoba jenis ketamin di markas polisi di Hong Kong pada Sabtu, 25 Desember 2021.
Polisi Hong Hong berhasil menyita narkoba jenis ketamin seberat 1,3 ton senilai lebih dari USD108 juta (senilai Rp1,5 triliun). Ini merupakan rekor terbesar narkoba yang pernah disita oleh pihak berwenang Hong Kong.
Pada Jumat, 24 Desember 2021 pagi, petugas mencegat narkotika tersebut saat diturunkan dari speedboat di distrik Lei Yue Mun di tepi laut.
Tiga pria lokal dan seorang pria berkebangsaan India, berusia antara 32 dan 47 tahun, ditangkap dan ditahan terkait kasus narkoba tersebut. Polisi mengatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung dan tidak akan mengesampingkan penangkapan lebih lanjut.
Hong Kong: Polisi Hong Hong berhasil menyita narkoba jenis ketamin seberat 1,3 ton senilai lebih dari USD108 juta (senilai Rp1,5 triliun). Ini merupakan rekor terbesar narkoba yang pernah disita oleh pihak berwenang Hong Kong.
"Pembatasan perjalanan terkait Covid-19 telah memaksa penyelundup untuk melakukan pengiriman massal yang lebih berisiko daripada menggunakan kurir narkoba yang bepergian melalui bandara," kata polisi.
Pada Jumat, 24 Desember 2021 pagi, petugas mencegat narkotika tersebut saat diturunkan dari speedboat di distrik Lei Yue Mun di tepi laut.
"Sindikat perdagangan narkoba akan menggunakan kapal penangkap ikan atau kapal laut untuk mengangkut narkoba ke laut lepas dekat perairan Hong Kong. Kemudian mereka akan mengatur speedboat untuk menyelundupkan narkoba ke pantai," kata Kepala Inspektur Ip Sau-lan pada konferensi pers.
Tiga pria lokal dan seorang pria berkebangsaan India, berusia antara 32 dan 47 tahun, ditangkap dan ditahan terkait kasus narkoba tersebut.
Polisi mengatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung dan tidak akan mengesampingkan penangkapan lebih lanjut.
"Para sindikat kemungkinan akan terus menyelundupkan narkoba dalam jumlah besar jika Hong Kong mempertahankan pembatasan perjalanan terkait pandemi," tambah polisi. AFP PHOTO/Bertha Wang