Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Bagian Barat Achyar Pasaribu mengatakan reaktivitas jalur ini membutuhkan anggaran sebanyak Rp118 miliar. Pengaktifan kembali jalur ini sepanjang 15 km. "Kalau anggaran Ciranjang-Cipatat untuk 2019 ini sekitar Rp118 miliar," ujar Achyar saat meninjau jalur Cianjur-Ciranjang, Senin, 26 Agustus 2019.
Saat ini, jalur lintas selatan dari Stasiun Bogor hanya sampai Stasiun Ciranjang. Rute kereta api ini dilayani oleh KA Siliwangi dengan frekuensi perjalanan sebanyak tiga kali per hari. Terkait rencana ketersambungan jalur Bogor-Bandung, Kemenhub masih punya pekerjaan besar menyambung jalur Cipatat-Cilame.
Ketersambungan jalur ini dilakukan dengan membangun jembatan sepanjang 10 km. "Kereta Argo Parahyangan kan stasiunnya Cikampek, Purwakarta, kemudian ada Terowongan Sasaksaat, terus Cilame sebelum Padalarang, Bandung. Kalau jalur ini (Bogor-Bandung) dari Cipatat belok ke Cilame," ungkapnya.
Menurut Achyar pihaknya telah melakukan studi terkait ketersambungan jalur kereta api Bogor-Bandung. Hasilnya, Kemenhub membangun jalur pintas/potong Cipatat-Cilame lantaran reaktivitas jalur Cipatat-Padalarang sulit dilakukan.
"Kenapa kita enggak sampai ke Padalarang lewat jalur eksisting sekarang? Karena dari Cipatat sampai dengan Padalarang kalau lewat jalur eksisting sekarang itu terlalu curam, sampai dengan 42 promil atau derajat kemiringannya. Kemudian rawan karena tanah di sana labil," urai dia.
Sementara zaman dulu jalur Cipatat-Padalarang digunakan untuk angkutan barang, bukan penumpang. "Angkutan orang cuma sampai Cipatat, relnya sekarang masih ada."
Oleh karena itu, pihaknya lebih memilih membuat jalur pintas atau potong jalur ke Cilame untuk menyambung jalur Bogor-Bandung. "Kita lebih baik bangun jembatan daripada jalan lurus tapi curam dan tanah labil, lebih selamat," ucapnya.
Achyar bilang pengaktifan jalur Bogor-Bandung merupakan program pemerintah dalam menghidupkan jalur kereta api lintas selatan. Ditambah untuk menyaingi dan mengurangi kepadatan jalur kereta api lintas utara yang sudah mulai membludak.
"Itu program kita untuk lintas selatan, nanti tembus sampai ke Banjar, Kroya, dan Yogyakarta. Kereta yang digunakan kemungkinan KA Siliwangi, tapi tergantung PT KAI. Sekarang, kita butuh dukungan masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk pembangunan ini," tutup Achyar.
(ABD)