"Ini menunjukkan selain ekonomi Indonesia yang tumbuh sehat di atas lima persen, banyak generasi milenial yang tertarik terhadap industri digital, hal ini akan memberi peluang yang luar biasa," ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, saat menghadiri peluncuran program Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu, 18 Agustus 2019.
Dalam memaksimalkan potensi tersebut, pemerintah dengan kebijakan dan regulasinya akan menciptakan suatu ekosistem yang diharapkan mampu melahirkan banyak wirausahawan dan juga pelaku ekonomi digital.
Saat ini, sudah banyak cerita sukses yang menginspirasi anak-anak muda Indonesia untuk jadi teknopreneur. Sebut saja Gojek, Tokopedia, dan seluruh unicorn dan decacorn yang bisa menjadi teladan anak muda sebelum memulai menjadi teknopreneur.
"Ini memberikan suatu contoh nyata dan inspirasi bahwa jika Anda punya ide, Anda punya kemauan, dan Anda memiliki skill, maka Anda mampu menciptakan entrepreneurship yang menggunakan ekonomi digital sebagai basis Anda," ujar Ani, demikian dia biasa disapa.
Di sisi lain, menilik kebijakan fiskal, peranan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam mendorong perekonomian Indonesia sangat nyata. Tahun depan, kebijakan APBN akan berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM).
"Karena jika SDM unggul, Indonesia akan maju," ujarnya.
Menurut Ani, APBN akan banyak dialokasikan pada sektor pendidikan. Di dalamnya terdapat instrumen fiskal baru yang akan diluncurkan pada 2020, seperti kegiatan prakerja untuk pelatihan digital.
"Ini akan memberikan kesempatan yang luar biasa pada wirausahawan untuk bisa menggunakan kesempatan tersebut," ucap Ani.
(AHL)