Direktur Keuangan dan Umum Pos Indonesia Eddi Santosa mengatakan berbagai keluh kesah dan kegelisahan para karyawan bakal ditampung pihak manajemen.
"Itu adalah opsi yang harus dipenuhi. Jadi tidak mungkin manajemen abaikan stakeholder, karyawan pemegang usaha, dan karyawan," ujar Eddi, saat ditemui Medcom.id di Kantor Regional IV PT Pos Indonesia, Jalan Gedung Kesenian, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis, 7 Februari 2019.
Menurutnya dialog tersebut mesti berjalan sewajarnya. Manajemen tidak akan mencatat aksi unjuk rasa kemarin sebagai tindakan yang menimbulkan kerugian terhadap operasional perseroan.
"Terlepas caranya bagaiman dan berapa jumlahnya semua harus ditanggapi. Tinggal soal waktu aja. Tidak ada kerugian, proses ini kebuntuan, tidak ada. Tidak ada tendensi ke arah sana" tegas Eddi.
Sebelumnya, sekitar 1.200 karyawan PT Pos Indonesia (Persero) yang tergabung dalam Serikat Pekerja Pos Indonesia Kuat Bermartabat (SPPI-KB) menggeruduk Kantor Regional IV DKI Jakarta. Mereka menuntut jajaran direksi untuk mundur dari kursi kepemimpinan. Hal ini menyusul penunggakan gaji 24 ribu karyawan sebesar Rp137 miliar pada periode Februari 2019.
"Karena pengelola perusahaan kita anggap tidak mampu mengelola perusahaan ini dengan baik. Kita minta pemegang saham, kepada Presiden, kepada Menteri BUMN untuk mengganti para direksi agar kejadian ini tidak terulang di masa-masa yang akan datang," Sekjen SPPI-KB Hendri Joni, di Kantor Regional IV Pos Indonesia, Jalan Gedung Kesenian, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Februari 2019.
(ABD)