Kendati demikian, ia menekankan, desain APBN 2022 tetap akan memprioritaskan penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi, sesuai arahan Presiden. Menurutnya APBN perlu dijaga untuk memenuhi kebutuhan negara, yaitu penanganan covid-19, pemulihan ekonomi, perlindungan sosial, dan mengantisipasi gejolak global.
 
"Namun ada prioritas nasional seperti pembangunan IKN," ujar Sri Mulyani, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dilansir dari Antara, Jumat, 7 Januari 2022.
Maka dari itu, antisipasi pembiayaan pembangunan IKN terus dilakukan, terutama jika Undang-Undang (UU) IKN sudah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sehingga secara otomatis akan dimulai tahapan untuk pelaksanaan pembangunan IKN.
Bendahara Negara tersebut menjelaskan perencanaan dan rancangan IKN akan berada dalam koordinasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sehingga diharapkan desain dan rancangan dilakukan sebijaksana mungkin.
Namun, tidak mengorbankan kepantasan, estetika, dan harapan IKN akan menjadi pusat bagi kegiatan ekonomi, budaya, sosial dan politik yang baik, serta tentu untuk bisa menjadi simbol bagi pembangunan dan kemajuan Indonesia ke depan.
Sementara itu, antisipasi pembiayaan pembangunan IKN akan menjadi tugas Kementerian Keuangan, sehingga harus dilihat pula kapasitas APBN. "APBN selama dua tahun ini fokusnya adalah kepada covid-19 dan penanganan dampak dari pandemi, termasuk berbagai bantuan sosial dan ekonomi," tuturnya.
Namun, ia melanjutkan, dalam pemulihan ekonomi pihaknya juga tetap bisa mengalokasikan sebagian dari anggaran, karena seperti 2021 akselerasi belanja modal cukup tinggi sehingga belanja modal 2022 pun bisa diarahkan untuk pembangunan terutama infrastruktur yang akan menjadi titik mula pembangunan IKN.
Sedangkan untuk kebutuhan 2023-2024, akan disesuaikan dengan desain APBN yang menyeimbangkan kebutuhan untuk tetap mendukung pemulihan ekonomi dan penanganan pandemi, dengan harapan covid-19 semakin terjaga, serta pemulihan ekonomi dan konsolidasi APBN.
"Untuk 2024, termasuk didalamnya adalah kebutuhan pelaksanaan pemilu. Jadi seluruhnya diseimbangkan sehingga InsyaAllah kami bisa mendukungnya," tutup Sri Mulyani.
(ABD)