Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan harga pada Mei 2022 mengalami inflasi sebesar 0,40 persen. Salah satu penyumbang utama inflasi pada bulan lalu adalah kenaikan tarif angkutan udara karena adanya mudik Lebaran.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, tarif angkutan udara memberikan andil inflasi sebesar 0,07 persen. Bahkan kenaikan tersebut juga membuat kelompok pengeluaran transportasi memberi andil 0,08 persen dengan inflasi sebesar 0,65 persen.
"Kenaikan tarif angkutan udara dikarenakan tingginya permintaan menjelang hari raya dan arus balik penumpang angkutan udara. Jadi lebih disebabkan karena Lebaran kemarin," kata dia dalam video conference, Kamis, 2 Juni 2022.
Kelompok makanan minuman dan tembakau memberi andil 0,20 persen dengan inflasi sebesar 0,78 persen. Komoditas penyumbang inflasi dari kelompok ini adalah telur ayam ras dengan andil 0,05 persen serta ikan segar dan bawang merah masing-masing 0,04 persen.
"Kenaikan telur ayam ras ini disebabkan kenaikan harga pakan ayam serta tingginya permintaan, kalau ikan segar disebabkan cuaca buruk, dan bawang merah karena minimnya pasokan dan belum pulihnya distribusi pasca-Idulfitri," ungkapnya.
Berdasarkan komponen, inflasi pada Mei 2022 disumbang oleh kelompok harga bergejolak 0,16 persen dengan inflasi 0,94 persen, inflasi inti 0,15 persen dengan inflasi 0,23 persen, dan harga diatur pemerintah 0,09 persen dengan inflasi 0,48 persen.
"Harga yang diatur pemerintah ini kalau kita lihat penyebab utamanya antara lain karena pemerintah mengizinkan maskapai penerbangan melakukan penyesuaian biaya produksi untuk angkutan penumpang dalam negeri, dan juga beberapa waktu lalu ada kebijakan kenaikan harga BBM jenis Pertamax," pungkas dia.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, tarif angkutan udara memberikan andil inflasi sebesar 0,07 persen. Bahkan kenaikan tersebut juga membuat kelompok pengeluaran transportasi memberi andil 0,08 persen dengan inflasi sebesar 0,65 persen.
"Kenaikan tarif angkutan udara dikarenakan tingginya permintaan menjelang hari raya dan arus balik penumpang angkutan udara. Jadi lebih disebabkan karena Lebaran kemarin," kata dia dalam video conference, Kamis, 2 Juni 2022.
Kelompok makanan minuman dan tembakau memberi andil 0,20 persen dengan inflasi sebesar 0,78 persen. Komoditas penyumbang inflasi dari kelompok ini adalah telur ayam ras dengan andil 0,05 persen serta ikan segar dan bawang merah masing-masing 0,04 persen.
"Kenaikan telur ayam ras ini disebabkan kenaikan harga pakan ayam serta tingginya permintaan, kalau ikan segar disebabkan cuaca buruk, dan bawang merah karena minimnya pasokan dan belum pulihnya distribusi pasca-Idulfitri," ungkapnya.
Berdasarkan komponen, inflasi pada Mei 2022 disumbang oleh kelompok harga bergejolak 0,16 persen dengan inflasi 0,94 persen, inflasi inti 0,15 persen dengan inflasi 0,23 persen, dan harga diatur pemerintah 0,09 persen dengan inflasi 0,48 persen.
"Harga yang diatur pemerintah ini kalau kita lihat penyebab utamanya antara lain karena pemerintah mengizinkan maskapai penerbangan melakukan penyesuaian biaya produksi untuk angkutan penumpang dalam negeri, dan juga beberapa waktu lalu ada kebijakan kenaikan harga BBM jenis Pertamax," pungkas dia.
(HUS)