Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, ekonomi Indonesia memang dalam kondisi yang baik dibandingkan dengan negara berkembang lain. Hal ini ditandai dengan berbagai indikator ekonomi yang positif di tengah ketidakpastian global.
"Itu kita tidak hanya mesti punya stabilitas makroekonomi yang baik yang tercermin dari kurs, inflasi, dan neraca pembayaran yang baik. Tetapi kami perlu menaikkan daya saing kita," kata dia, ditemui di Kompleks BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat 29 September 2017.
Dirinya menambahkan, pembangunan infrastruktur memberikan kesempatan bagi masuknya investasi dari luar negeri. Meski begitu reformasi birokrasi yang dijalankan pemerintah juga dapat meningkatkan daya saing Indonesia yang selama ini dinilai masih rumit soal perizinan investasi.
"Ini semua membuat kita lebih kompetitif dan nanti lebih menarik untuk tujuan investasi luar negeri ke Indonesia. Kami juga lihat daya daing itu salah satu kunci utamanya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)" jelas dia.
Posisi Indonesia berdasarkan Global Competitiveness Index 2017-2018, naik ke peringkat 36 dari sebelumnya di posisi 41. Kenaikan ini disebabkan oleh perbaikan kinerja makro ekonomi serta pembangunan infrastruktur yang sedang gencar dilakukan oleh pemerintah.
Meski begitu posisi Indonesia masih di bawah Singapura yang berada di peringkat ke-3, Malaysia ke-23, dan Thailand ke-32. Namun posisi Indonesia lebih baik dibandingkan dengan Brunei Darussalam yang menempati posisi ke-46, Vietnam di posisi ke-55, serta Filipina ke-56.
(ABD)