Hingga akhir Oktober 2020, realisasi belanja baru Rp678,41 triliun atau 62,77 persen dari pagu APBD sebesar Rp1.080,71 triliun. Menurut Sri Mulyani, sejauh ini daerah masih sangat tergantung dari program-program yang ada di pemerintah pusat.
"Program-program mereka sendiri eksekusinya masih terlihat banyak yang belum secepat dan se-urgent seperti yang dilakukan pemerintah pusat," kata dia dalam video conference di Jakarta, Selasa, 1 Desember 2020.
Ia menambahkan, dukungan belanja daerah untuk program penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional masih perlu diakselerasi. Untuk bidang kesehatan, realisasi belanja daerah baru Rp14,9 triliun atau 49,12 persen dari alokasi Rp30,4 triliun.
Sementara untuk jaring pengaman sosial, realisasinya baru Rp12,9 triliun atau 56,6 persen dari alokasi Rp22,8 triliun, serta dukungan pemulihan ekonomi yang baru terealisasi sebesar Rp2,7 triliun atau hanya 14,3 persen dari alokasi Rp19,2 triliun.
"Ini menjadi suatu pembelajaran karena kita berharap tentu APBD melakukan seluruh program, sehingga bisa membantu countercyclical-nya," ungkap dia.
(DEV)