"Sebelum vaksinasi sampai di satu titik herd immunity, maka kita juga tetap harus melakukan disiplin kesehatan. Itu disampaikan Presiden ke seluruh menteri, pimpinan lembaga," kata dia dalam video conference di Jakarta, Selasa, 1 Desember 2020.
Ia menambahkan, fokus pemerintah pada tahun depan tetap mendorong disiplin protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran pandemi. Pasalnya protokol kesehatan menjadi salah satu cara untuk bisa meredam pandemi covid-19 semakin meluas.
Selain itu, yang juga menjadi perhatian pemerintah adalah kekuatan dari pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah berharap dengan level pemulihan ekonomi yang tinggi dapat menciptakan lapangan kerja yang berkurang selama pandemi covid-19.
"Jadi pertimbangan dan fokus kita di 2021 adalah bagaimana kuatnya momentum pemulihan, bukan pada pertanyaan pulih atau tidak. Kalau pulih barangkali yang disebut rebound atau turning point terjadi, tapi tidak dijamin akan kuat dan cukup tinggi," jelas dia.
Pada tahun depan, pemerintah mengalokasikan belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar Rp2.750 triliun. Namun begitu, Sri Mulyani mengatakan, kendala yang dihadapi tahun depan bukan hanya soal anggaran saja.
"Umpamanya dengan perubahan WFH, interaksi PSBB memang dibutuhkan program untuk eksekusi program sehingga dia tetap berjalan namun tetap aman. Ini diharapkan baik dari pemerintah daerah dan K/L untuk melakukan," pungkasnya.
(DEV)