"Komposisi investor asing yang berpartisipasi pada lelang hari ini meningkat, yaitu sebesar 11,5 persen dari total bids," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Deni Ridwan, dilansir dari Antara, Rabu, 6 Januari 2020.
Ia mengatakan partisipasi asing ini naik signifikan apabila dibandingkan dengan komposisi asing pada lelang SUN terakhir di Desember 2020 yang mencapai 5,9 persen. "Incoming bids untuk kedua seri tersebut mencapai 48,9 persen dari total, di mana tenor 15 tahun merupakan seri yang paling diminati, dengan permintaan yang masuk mencapai Rp31,4 triliun," katanya.
Sementara itu, menurut dia, imbal hasil tertinggi yang dimenangkan pada lelang SUN kali ini (cut off rate) tercatat lebih rendah apabila dibandingkan dengan cut off rate pada lelang terakhir 2020. "Penurunan terbesar terdapat pada tenor 20 tahun yang mencapai 37 bps," ucapnya.
Sebelumnya, pemerintah menyerap dana sebesar Rp41 triliun dari lelang tujuh seri SU) di pasar perdana untuk awal 2021 dengan penawaran masuk mencapai Rp97,16 triliun. "Dibandingkan dengan penawaran masuk pada lelang SUN pertama di tahun sebelumnya, terdapat kenaikan permintaan sebesar 19,2 persen," tuturnya.
Penyerapan dana untuk pembiayaan APBN ini dilakukan dengan mempertimbangkan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder serta kebutuhan pembiayaan pada 2021.
(ABD)