Bahkan pertumbuhan PDRB Kepri di triwulan IV-2018 merupakan yang tertinggi sepanjang 2018. Demikian disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepri Gusti Raizal Eka Putra, saat memaparkan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kepri, di Hotel Radisson Batam, Senin, 25 Februari 2019.
"Ada beberapa faktor yang memengaruhi ekonomi Kepri tumbuh menguat, di antaranya didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang menguat 4,57 persen (yoy). Konsumsi rumah tangga ini lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yakni 3,77 persen," ungkap Gusti.
Selain itu dari sisi lapangan kerja, kata Gusti, ekonomi Kepri yang menguat bersumber dari peningkatan kinerja sektor industri pengolahan, pertambangan, dan perdagangan. Sektor ini, masing-masing tumbuh sebesar 4,80 persen (yoy), 7,70 persen (yoy), dan 7,43 persen (yoy).
Untuk industri pengolahan, sambung Gusti, tumbuh menguat didorong oleh ekspor produk besi baja yang meningkat. Hal itu sejalan dengan tren peningkatan harga migas dunia, di mana sebagian besar komoditas ekspor produk besi baja Kepri merupakan produk supporting migas.
"Produk tersebut antara lain pipa migas bawah laut. Ekspor produk besi baja pada triwulan IV-2018 tumbuh 28,09 persen (yoy), meningkat dibandingkan ekspor produk besi baja pada triwulan III-2018 tercatat tumbuh 14,27 persen," papar Gusti.
Adapun sektor perdagangan, sambung Gusti, juga menguat sejalan dengan tren peningkatan harga migas dunia sepanjang 2018. Lifting gas Kepri pada triwulan IV-2018 masih tercatat mengalami kontraksi sebesar -3,53 persen (yoy), namun angka ini membaik dibandingkan triwulan III-2018 yang kontraksi sebesar -32,82 persen (yoy).
"Untuk pertumbuhan investasi pada 2018, tumbuh sebesar 9,76 persen (yoy). Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan capaian 2017 yang hanya tumbuh sebesar 1,48 persen (yoy)," ujarnya.
Sedangkan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di wilayah Kepri pada triwulan IV-2018, tambah Gusti, tercatat tumbuh melambat sebesar 65,44 persen (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 275,25 persen.
"Adapun perkembangan inflasi di Kepri pada Januari 2019 tercatat sebesar 0,13 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 1,15 persen (mtm), serta lebih rendah dibandingkan IHK nasional sebesar 0,32 persen (mtm)," pungkas Gusti.
(AHL)