Direktur Information Technology, Operation & Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii mengatakan investasi emas merupakan alternatif instrumen investasi yang semakin diminati masyarakat karena sifatnya yang walaupun bergerak volatile namun secara jangka panjang harga emas relatif terus meningkat.
Bahkan, tambahnya, tren pembelian emas untuk keperluan pembiayaan kepemilikan emas di Mandiri Syariah pun mengalami peningkatan dua kali lipat di masa pandemi ketimbang sebelum pandemi. Kondisi itu yang membuat Mandiri Syariah terus memberikan kemudahan bagi masyarakat berinvestasi emas.
"Berdasarkan tren dan kebutuhan customer tersebut, kami melakukan inovasi produk layanan digital berbasis emas melalui fitur e-mas di MSM," jelas Syafii, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 25 November 2020.
Salah satu kemudahan yang dilakukan adalah dengan meluncurkan fitur e-mas di Mandiri Syariah Mobile (MSM). Melalui fitur e-mas ini, nasabah dapat memiliki rekening tempat menyimpan emas yang dapat di top-up, ditarik. dan ditransfer cukup dari handphone.
Fitur ini menjadi solusi untuk melindungi nilai tabungan nasabah. Tabungan yang saldo kepemilikannya berupa gram emas ini pun sangat mudah, aman, dan nyaman diakses nasabah. Hanya dengan mengakses MSM, nasabah yang sebelumnya telah memiliki Tabungan Mudharabah atau Wadiah Mandiri Syariah dapat membuka rekening e-mas.
Syafii berharap fitur e-mas di Mandiri Syariah Mobile (MSM) ini dapat meningkatkan fungsi bank syariah. Tidak hanya sebagai penyedia produk layanan perbankan pada umumnya, namun solusi finansial khususnya investasi bagi masyarakat. Diharapkan fitur e-mas ini juga menjadi alat dan sarana edukasi masyarakat.
"Termasuk generasi milenial untuk mulai melakukan investasi sejak dini," kata Syafii.
Hingga Oktober 2020, pengguna MSM mencapai 1,47 juta dengan pertumbuhan akumulasi transaksi year on year mencapai 88,64 persen. Ke depan, klaimnya, Mandiri Syariah akan terus peka terhadap kebutuhan nasabah dan berkomitmen untuk konsisten melakukan inovasi layanan guna memenuhi kebutuhan finansial, sosial, dan spiritual nasabah.
"Semoga apa yang kami lakukan dapat menjadi kontribusi dalam meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia," pungkas Achmad Syafii.
(ABD)