Pada pukul 09.45 WIB, rupiah menguat delapan poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.085 per USD dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.093 per USD.
"Rupiah berpotensi menguat lagi hari ini terhadap dolar AS seiring dengan terkoreksinya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, dikutip dari Antara, Rabu, 24 Februari 2021.
Pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell semalam bahwa target inflasi masih jauh, telah menurunkan kekhawatiran pasar terhadap potensi kenaikan inflasi di AS yang mendorong penguatan imbal hasil obligasi.
Rencana stimulus fiskal besar AS yang akan dirilis di pertengahan Maret, lanjut Ariston, juga membantu penguatan nilai tukar terhadap dolar AS.
"Selain itu, tren penurunan kasus baru covid-19 dan kemajuan program vaksinasi di dunia maupun di Indonesia, juga meningkatkan optimisme pasar," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.050 per USD hingga Rp14.120 per USD. Pada Selasa lalu, rupiah ditutup menguat 25 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp14.093 per USD dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.118 per USD.
(AHL)