"Tahun ini gairah IPO masih penting karena kondisi seperti sekarang banyak yang mencari alternatif pendanaan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun tetap dengan memperhatikan waktu yang tepat dari kondisi pasar modal," kata Head of Investment Information Team Mirae Asset Sekuritas Indonesia Roger, dalam konferensi pers virtual, Kamis, 8 April 2021.
Menurutnya IPO menjadi pilihan karena pilihan paling logis. Apalagi, banyak keuntungan yang didapat oleh perusahaan ketika mencari dana melalui aksi pelepasan saham di pasar modal Indonesia. "Faktor pendorongnya karena mencari alternatif pendanaan di pasar modal yang paling logis," tuturnya.
Sementara itu, BEI optimistis target IPO tahun ini tercapai setelah melihat capaian pada kuartal I-2021. "Setelah kuartal satu ini kami optimistis terkait dengan prospek IPO 2021," kata Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna.
Hingga 30 Maret 2021, terdapat 11 perusahaan tercatat baru yang sudah masuk ke bursa. Kemudian Nyoman menyebutkan masih terdapat 22 perusahaan yang ada dalam pipeline pencatatan saham BEI. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah total IPO fundraised meningkat 11 persen, yaitu dari Rp2,7 triliun menjadi Rp3 triliun.
Dari sisi jumlah pipeline pun meningkat sebesar 120 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. "Hal tersebut menggambarkan besarnya kepercayaan dan optimisme para pengusaha di Indonesia akan pemulihan perekonomian dan juga terhadap pasar modal Indonesia pada 2021," jelasnya.
Melihat hal tersebut, Nyoman menilai, prospek IPO ke depan akan semakin baik karena pemerintah juga telah fokus pada penanganan pandemi covid-19. "Kebijakan dari regulator pasar modal yang tentunya akan membuat kondisi pasar modal Indonesia kondusif, sehingga perusahaan yang melakukan IPO dan melakukan pencatatan saham meningkat," pungkasnya.
(ABD)