Raihan laba tersebut disokong oleh pulihnya permintaan di segmen sektor migas hingga membukukan USD140 juta. Lalu diikuti ketenagalistrikan USD21 juta dan Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) USD48 juta.
 
"Saya senang melaporkan satu lagi periode dengan hasil yang lebih baik. Harga komoditas tetap fluktuatif, tetapi masih pada tingkat yang baik dan permintaan gas domestik terus pulih," kata CEO MedcoEnergi Roberto Lorato dalam keterangan resmi, Senin, 20 Desember 2021.
Belanja modal MedcoEnergi
Adapun EBITDA pada kuartal ketiga mencapai USD190 juta atau meningkat seiring pulihnya permintaan dan produksi setelah relaksasi PPKM. Kemudian belanja modal yang diserap sebesar USD53 juta dengan kas dan setara kas sebesar USD548 juta."Utang konsolidasi mencapai USD2,6 miliar, turun 10 persen dari 2020," imbuh dia.
Sementara itu, Medco Power menghasilkan penjualan 2.011 GWh atau sekitar 32 persen dari sumber energi terbarukan. Penjualan listrik stabil dari tahun ke tahun, karena peningkatan kinerja uap di panas bumi Sarulla yang diimbangi oleh permintaan listrik yang lebih rendah di Batam selama PPKM.
"Belanja modal listrik digunakan untuk menyelesaikan commissioning IPP Riau 275MW, pembangunan fasilitas Solar PV 26MWp di Sumbawa dan pengembangan panas bumi Tahap-1 30 MW di Ijen," pungkas dia.
(AHL)