Secara antarkuartal, pendapatan asuransi jiwa pada kuartal III-2020 mengalami perlambatan sebesar 30,5 persen dari Rp 73,3 triliun pada kuartal II menjadi Rp50,94 triliun pada kuartal III.
"Total pendapatan mengalami perlambatan karena melambatnya premi dan investasi," kata Ketua Bidang Marketing dan Komunikasi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Wiroyo Karsono dikutip dari Mediaindonesia.com, Jumat, 27 November 2020.
Ia menjabarkan pendapatan premi industri asuransi jiwa kuartal III-2020 melambat 7,9 persen (yoy) dari Rp145,41 triliun di 2019 menjadi Rp133,99 triliun. Namun antar kuartal, premi mengalami pertumbuhan 2,5 persen dari Rp44,18 triliun, menjadi Rp45,29 triliun.
Total pendapatan premi lanjutan melambat 1,9 persen (yoy) dari Rp54,91 triliun menjadi Rp53,87 triliun. Antar kuartal premi lanjutan tumbuh 7,1 persen dari Rp17 triliun di kuartal II menjadi Rp18,2 triliun di kuartal III.
Sedangkan untuk pendapatan dari premi baru pada kuartal III-2020 melambat 11,5 persen dari Rp 90,51 triliun di 2019 menjadi Rp80,13 triliun di 2020. Antar kuartal, premi baru turut melambat 0,3 persen dari Rp27,19 triliun pada kuartal II menjadi Rp27,09 triliun di kuartal III.
"Ini merupakan indikasi positif dan didorong oleh premi lanjutan. Artinya nasabah tetap melanjutkan polisnya dan membayar premi sehingga premi lanjutan tumbuh. Ini menjadi dasar AAJI optimistis pada kuartal IV nanti pertumbuhan akan semakin baik," terang Wiroyo.
Ia menambahkan perlambatan pendapatan asuransi jiwa disebabkan oleh hasil investasi yang melambat sebesar 252,8 persen (yoy) dari Rp11,50 triliun di kuartal III-2019 menjadi Rp17,57 triliun di 2020. Antar kuartal, investasi juga melambat 84,6 persen dari Rp26,23 triliun di kuartal II menjadi Rp4,05 triliun di kuartal III.
"Investasi di industri manapun menjalani tahun berat kali ini karena pendapatan yang berkurang. Namun kita lihat investasi di kuartal I -47,85 persen. Sedangkan sudah positif di kuartal II dan III. Kalau kami lihat kondisi dari pasar modal dan Surat Berharga Negara (SBN), kami harapkan kuartal IV positifnya lebih besar. Sehingga pendapatan akan membaik," pungkasnya.
(Des)