Pada pukul 09.44 WIB, rupiah menguat 11 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp14.048 per USD dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.059 per USD.
"Kemudian pengumuman rencana paket stimulus Joe Biden yang besar, senilai USD1,9 triliun, memberikan sentimen positif ke aset berisiko dan rupiah berpeluang ikut menguat terhadap dolar AS," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, dikutip dari Antara, Jumat, 15 Januari 2021.
Ariston menuturkan stimulus yang besar diharapkan bisa membantu mempercepat pemulihan ekonomi AS yang tertekan akibat pandemi covid-19.
Selain itu, lanjutnya, potensi pelemahan dolar AS juga masih terbuka karena pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell dini hari tadi yang mengonfirmasi bahwa tingkat suku bunga akan dipertahankan di kisaran rendah dan belum akan dinaikkan dalam waktu dekat. Powell menjelaskan bahwa ekonomi AS membutuhkan waktu untuk pulih dari pandemi.
Di sisi lain, data neraca perdagangan Indonesia untuk Desember diperkirakan akan kembali mengalami surplus. Konsensus analis memprediksi surplus sebesar USD2,3 miliar. "Hasil yang surplus bisa membantu penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14 ribu per USD hingga Rp14.100 per USD. Pada Kamis, 14 Januari 2021 kemarin, rupiah ditutup menguat satu poin atau 0,01 persen ke posisi Rp14.059 per USD dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.060 per USD.
(AHL)