Mengutip laman RTI, Jumat, 5 Maret 2021, gerak IHSG terpantau melemah 32,049 poin atau setara 0,509 persen ke posisi 6.258.
IHSG sebelumnya dibuka ke level 6.263. Serta sempat menyentuh level tertinggi di posisi 6.307 dan level terendah di 6.245.
Sementara itu volume perdagangan saham tercatat sebanyak 30,2 miliar lembar senilai Rp16,6 triliun. Sebanyak 187 saham menguat, 306 saham melemah, 133 saham stagnan, dan terjadi 1.394.775 kali transaksi.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper sebelumnya mengatakan pelemahan indeks dipicu oleh minimnya sentimen dalam negeri. Serta kecemasan naiknya yield obligasi Amerika Serikat.
"Dari dalam negeri masih minim sentimen ekonomi. Dari global masih ada kecemasan kenaikan yield obligasi," kata Dennies dalam riset hariannya, Jumat, 5 Maret 2021.
Dennies menjelaskan secara teknikal indikator stochastic membentuk dead cross. Ini mengindikasikan potensi pelemahan akan berlanjut. Ia memprediksi IHSG akan bergerak di level support 6.210-6.250 dan resistance 6.349-6.408.
Lebih lanjut, kata Dennies, IHSG juga melemah seiring dengan melemahnya bursa global. Bursa Amerika Serikat ditutup melemah seiring dengan yield dari 10 years treasury kembali meningkat ke level 1,5 persen pascapernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell.
(AHL)