"Sinergi yang paling mudah adalah sinergi antara sektor keuangan syariah dengan sektor riil syariah atau bisa disebut dengan industri halal," ujar Hery dalam webinar Perkembangan Industri Halal dan Peran Perbankan Syariah, Kamis, 9 Desember 2021.
 
Hery mengakui kondisi yang terjadi saat ini adalah kurang terkoneksinya antara sektor keuangan syariah dengan industri halal. Sektor keuangan syariah, khususnya industri perbankan syariah, seharusnya menjadi roda penggerak dan pendukung utama dari sektor industri halal.
Terlebih industri perbankan syariah saat ini memiliki kinerja yang cukup baik, bahkan sangat baik. Meski di tengah pandemi covid-19, industri perbankan syariah masih bisa mengalami pertumbuhan double digit, baik dari sisi aset, pembiayaan, maupun dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK).
"Bahkan selama pandemi ini kita melihat pertumbuhan perbankan syariah ini melebihi dari industri, dan tentunya juga tumbuh di atas pertumbuhan perbankan konvensional," jelasnya.
Ia membeberkan, berdasarkan data per September 2021, aset industri perbankan syariah tumbuh sebesar 12,24 persen secara year on year (yoy). Sementara pembiayaan juga terus tumbuh sebesar 7,48 persen, sedangkan DPK tumbuh sebesar 9,42 persen.
"Tentunya, kita juga mengerti bahwa tuntutan kontribusi yang lebih besar dari sektor keuangan syariah bagi pengembangan industri halal, dan tentu saja menjadi pengingat bagi industri perbankan syariah untuk dapat berperan lebih aktif," tegas Hery.
Menurutnya, chemistry antara sektor keuangan syariah dengan industri halal harus segera diselesaikan guna mengakselerasi pertumbuhan industri halal nasional. Sebab, saat ini sudah banyak negara-negara non mayoritas penduduk muslim juga ikut berlomba untuk meraih potensi besar industri halal dunia.
Thailand misalnya, saat ini Negeri Gajah Putih tersebut sudah mulai membangun wisata halal. Lalu Korea Selatan (Korsel) yang sudah 'getol' membangun membangun pusat kosmetik halal.
"Kita juga melihat produsen atau eksportir daging sapi, daging burung, dan daging unggas itu datangnya bukan dari negara dengan populasi penduduk muslim terbesar, misalnya dari Brasil, Australia, ataupun dari negara-negara yang tentunya tidak terlalu banyak populasi muslimnya," pungkas Hery.
(SAW)