Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan keperkasaan USD terjadi karena optimisme AS atas pemulihan ekonomi global dari pandemi covid-19 dan kemungkinan percepatan inflasi. Kondisi tersebut mendorong kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Kenaikan imbal hasil obligasi AS juga didorong oleh prospek stimulus fiskal yang besar dan pemulihan global yang memasuki tahap yang lebih solid karena peluncuran vaksin mengarah pada pembukaan ekonomi. Tren penurunan dolar AS pun dipastikan telah berakhir.
"Laporan manufaktur Empire State Federal Reserve New York yang dirilis pada hari Selasa juga melukiskan gambaran ekonomi yang optimistis. Laporan tersebut menunjukkan kenaikan dalam 'indeks harga yang dibayar' yang selanjutnya memicu kekhawatiran inflasi," ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Rabu, 17 Februari 2021.
Menurut Ibrahim, upaya vaksinasi yang dilakukan pemerintah belum cukup kuat melawan kedigdayaan dolar AS. Meskipun Presiden Joko Widodo menyatakan vaksinasi covid-19 untuk petugas pelayanan publik akan terus dilakukan hingga ke seluruh provinsi di Indonesia, sehingga realisasi penyuntikan vaksin dapat meningkat drastis setiap harinya.
"Pemerintah saat ini telah memulai vaksinasi covid-19 tahap dua kepada petugas pelayanan publik yang di antaranya adalah aparat TNI-Polri, para pedagang pasar, pekerja sektor jasa, atlet, dan juga wartawan," paparnya.
Di samping itu, Presiden pun telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 14 Tahun 2021 yang merupakan perubahan atas Perpres Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease.
"Peraturan tersebut mengatur bahwa setiap orang yang telah ditetapkan sebagai sasaran penerima vaksin covid-19, wajib mengikuti program vaksinasi," pungkasnya.
(DEV)