Pada pukul 09.47 WIB, rupiah menguat lima poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.113 per USD dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.118 per USD.
"Dolar AS melemah sejak semalam dan pagi ini masih terlihat melemah terhadap nilai tukar lainnya termasuk nilai tukar regional," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, dikutip dari Antara, Selasa, 23 Februari 2021.
Menurut Ariston, pelemahan dolar AS ini terpicu oleh sentimen pemulihan ekonomi global. Rupiah kemungkinan bisa menguat terhadap dolar AS hari ini dengan sentimen tersebut.
Pada awal pekan, rupiah melemah terhadap dolar AS karena kenaikan imbal hasil (yield) obligasi Pemerintah AS ke kisaran 1,39 persen. Pagi ini, yield obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun terlihat menurun ke 1,36 persen.
"Kalau sentimen berlanjut, mungkin penguatan rupiah bisa lebih dalam," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.050 per USD hingga Rp14.130 per USD. Pada Senin, 20 Februari 2021 lalu, rupiah ditutup melemah 53 poin atau 0,37 persen ke posisi Rp14.118 per USD dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.065 per USD.
(AHL)