Mengutip Media Indonesia, Kamis, 17 September 2020, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi memaparkan data BEI per Agustus 2020 menunjukkan pasar saham syariah di Indonesia mendominasi dengan persentase jumlah saham syariah sebesar 63 persen dari total saham yang tercatat di BEI.
Sementara itu, kapitalisasi pasar saham syariah sebesar 50 persen, volume perdagangan saham syariah sebesar 65 persen, frekuensi perdagangan saham syariah sebesar 68 persen, dan nilai transaksi perdagangan saham syariah sebesar 52 persen dari total perdagangan saham di BEI.
Inarno mengatakan dalam perkembangan beberapa tahun terakhir, pasar modal syariah Indonesia masih menjadi yang paling inovatif dan satu-satunya di dunia yang memiliki produk terlengkap dan mengintegrasikan investasi syariah di pasar modal serta filantropi Islam.
Selain memiliki produk investasi, wakaf saham, zakat saham, sedekah saham, dan wakaf sukuk, Pasar Modal Syariah Indonesia juga memiliki sukuk wakaf yang merupakan sukuk wakaf pertama di dunia. BEI terus melakukan inovasi bagi edukasi pasar modal syariah. Salah satunya menyediakan sarana edukasi secara virtual, serta memiliki platform kegiatan literasi dan inklusi yang terintegrasi bernama Sharia Investment Week (SIW).
Kinerja pertumbuhan jumlah investor saham syariah sangat signifikan jika dilihat dari empat tahun terakhir. Jumlah investor saham syariah di Indonesia meningkat 536 persen. Per Agustus 2020, investor saham syariah telah mencapai 78.199 investor atau sekitar 5,9 persen dari total investor saham Indonesia.
(AHL)