"Kita akan planning issues maksimum USD350 juta," kata Wakil Direktur Utama Pan Brothers Anne Patricia Sutanto, dalam public expose virtual, Kamis, 3 Desember 2020.
Ia menjelaskan, dana segar dari aksi tersebut rencananya untuk membayar utang yang jatuh tempo 2022 dan modal kerja. "Untuk reposisi refinancing rencanaya sindikasi dan global bonds sendiri yang jatuh tempo 2022," ujarnya.
Adapun, kewajiban pertama merupakan utang sindikasi sebesar USD138,5 juta yang jatuh tempo 1 Februari 2021 dan kewajiban kedua adalah notes dengan jumlah pokok terutang sebesar USD171,08 juta.
Ia berharap, obligasi global yang akan diterbitkan tersebut dapat menjaga likuiditas keuangan perseroan. "Sehingga kita memiliki lima tahun bond ke depan, memastikan likuiditas kita aman untuk jangka waktu lima tahun ke depan," jelasnya.
Mengutip kinerja perusahaan hingga kuartal III-2020, emiten yang bergerak dibidang tekstil ini mencatat penjualan sebesar USD523,8 juta, atau naik 6,5 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 yang sebesar USD491,9 juta. PBRX mencatat laba tahun berjalan juga tetap tumbuh 8,9 persen dari USD16,8 juta menjadi USD18,3 juta.
(AHL)