Laporan itu menjelaskan bahwa jumlah tambang batu bara akan menyusut menjadi sekitar 4.000 pada akhir 2025 dari sekitar 4.700 pada akhir 2020. Adapun dari total tersebut, lebih dari 1.000 akan dilengkapi dengan teknologi penambangan pintar.
"Konsumsi batu bara tahunan akan dipertahankan menjadi sekitar 4,2 miliar ton pada akhir 2025, " jelas dia dikutip dari Xinhua, Kamis, 4 Maret 2021.
Merger dan akuisisi akan didorong di tengah upaya untuk menghilangkan kapasitas produksi batu bara terbelakang dalam lima tahun ke depan dan 10 perusahaan batu bara super besar akan didirikan masing-masing dengan hasil tahunan 100 juta ton.
"Sektor batu bara telah mengatasi kelebihan kapasitas dalam lima tahun terakhir. Pada akhir tahun lalu, sekitar 5.500 tambang batu bara telah ditutup dan sekitar satu miliar ton kapasitas produksi batu bara tahunan telah dihilangkan," ujarnya.
Di sisi lain, Tiongkok telah membangun sekitar 1.200 tambang batu bara besar dan modern, masing-masing dengan kapasitas produksi tahunan di atas 1,2 juta ton, yang menyumbang sekitar 80 persen dari total produksi batu bara negara itu.
(SAW)