Berjudul "Garib Kalyan Rojgar Abhiyaan" (Kampanye Kesejahteraan Kesejahteraan Miskin) senilai 50 ribu crore Rupee India (USD6,7 miliar), skema ini akan diberikan bagi para pekerja migran yang telah kembali ke tempat asal mereka di negara-negara bagian seperti Bihar, Jharkhand, Uttar Pradesh, Radisha, dan Madhya Pradesh.
Daftar 25 pekerjaan dan kegiatan, seperti pembangunan jalan raya, bangunan dewan desa, kolam pertanian, sumur, pusat sanitasi masyarakat, rumah pedesaan, dan pekerjaan perkebunan, pekerjaan pengelolaan limbah padat dan cair, antara lain, telah ditargetkan menjadi prioritas proyek untuk memastikan pekerjaan bagi para pekerja migran ini. Sebanyak 116 distrik di keenam negara bagian yang disebutkan di atas telah diidentifikasi untuk skema ini.
Berbicara kepada menteri utama dari enam negara bagian melalui konferensi video setelah meluncurkan skema, Modi mengatakan bahwa pemetaan keterampilan pekerja migran pedesaan sedang dilakukan untuk membantu mereka bekerja lebih dekat ke rumah mereka.
Menurut dia, kampanye ini berfokus pada pembangunan infrastruktur pedesaan yang tahan lama serta menyediakan fasilitas modern seperti internet di desa-desa.
"Ini juga akan mendorong kemandirian di antara para pekerja migran ini yang pada akhirnya, akan mengarah pada India yang Mandiri," kata Modi dikutip dari Xinhua, Minggu, 21 Juni 2020.
Langkah ini penting untuk mengatasi pengangguran karena lock down yang menyebabkan semua kegiatan manufaktur dan perdagangan terhenti selama sekitar dua bulan mulai 25 Maret hingga saat ini.
Saat lockdown sebagian jutaan buruh itu tanpa fasilitas transportasi yang tersedia, menempuh perjalanan pulang dengan berjalan kaki dan berjalan jau h, sejauh 2.000 km, dari kota-kota seperti Delhi, Mumbai, Bemgaluru, Chennai, Hyderabad, dan lainnya.
Eksodus masih berlangsung karena sektor-sektor tempat mereka bekerja, kebanyakan perusahaan kecil, menengah, dan mikro dalam industri jasa, masih belum terbuka atau berjalan jauh di bawah kapasitas optimalnya.
(SAW)