Menurut data CFRA, pasar saham telah naik karena ekspektasi tentang kebijakan Biden. Keuntungan 13 persen yang dicatat S&P 500 sejak pemilu adalah yang terbaik untuk Presiden mana pun sejak setidaknya 1952. Presiden masa jabatan pertama terbaik kedua adalah John F Kennedy dengan keuntungan 8,8 persen dari pemilihan hingga pelantikan.
"Lingkungan politik telah berubah secara dramatis. Ini baru tiga bulan. Ini semacam ketukan drum dan itu tidak akan mundur," kata Kepala Ahli Strategi Ekuitas AS Morgan Stanley Michael Wilson, dilansir dari CNBC International, Jumat, 22 Januari 2021.
Joe Biden, yang dilantik sebagai Presiden ke-46 AS, telah mengusulkan paket bantuan senilai USD1,9 triliun untuk membantu individu, meningkatkan upaya vaksinasi dan menyediakan dana untuk pemerintah negara bagian dan lokal. Para ahli strategi kebijakan memperkirakan rencana tersebut akan dikurangi secara signifikan sebelum melalui Kongres.
Akan tetapi diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan rencana lain pada Maret yang akan mendorong pertumbuhan pekerjaan dan belanja infrastruktur. Adapun kebijakan Biden mendapat dorongan besar dari hasil pemilihan putaran kedua Senat 5 Januari di Georgia, di mana dua kemenangan Demokrat memberinya mayoritas yang tak terduga di Senat.
Sehari sebelum pelantikan, Wells Fargo Investment Institute menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga acuan, dan gerak bursa saham AS. Perubahan itu sebagian karena ekspektasi bahwa pengeluaran fiskal akan jauh lebih besar daripada jika Partai Republik mempertahankan kendali di Senat.
(ABD)