"Saat ini tidak ada panggilan terjadwal antara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula Von Der Leyen," kata sumber di Inggris dikutip dari Channel News Asia, Minggu, 29 November 2020.
Tanda pertama dari pergerakan, baik menuju kesepakatan atau runtuh, ada di tangan Johnson dan Von Der Leyen. The Times melaporkan bahwa Komisi Eropa telah mulai "bersandar pada" negosiator Uni Eropa Michel Barnier untuk mencapai kesepakatan dengan Inggris, sekaligus meningkatkan harapan bahwa kesepakatan antar kedua belah pihak bisa tercapai.
Negosiator Uni Eropa Michel Barnier mengatakan bahwa dia sangat senang bekerja dengan penuh kesabaran. Barnier dan negosiator Inggris David Frost bekerja untuk mengamankan kesepakatan sebelum masa transisi Inggris dengan UE berakhir pada 31 Desember 2020.
Kedua belah pihak mengatakan bahwa masih ada perbedaan besar yang harus diatasi, karena mereka berdua meminta satu sama lain untuk berkompromi pada tiga masalah utama mengenai pertikaian, penangkapan ikan, bantuan negara dan upaya menyelesaikan perselisihan di masa depan.
Johnson berbicara tentang perbedaan substansial dan penting, sementara Barnier merujuk pada perbedaan yang signifikan.
Inggris meninggalkan blok itu pada 31 Januari tahun ini dan jalan keluar terakhir "tanpa kesepakatan" akan mengganggu perbatasan, menakuti pasar keuangan dan mengganggu rantai pasokan di seluruh Eropa dan sekitarnya, sama seperti saat dunia bergulat dengan wabah covid-19.
(SAW)