Mengutip Xinhua, Jumat, 4 Desember 2020, West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari naik 36 sen menjadi USD45,64 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari naik 46 sen menjadi USD48,71 per barel di London ICE Futures Exchange.
OPEC dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, sepakat untuk meningkatkan produksi minyak sebesar 500 ribu barel per hari (bph) dari Januari dan mengatakan mereka akan bertemu setiap bulan untuk memutuskan tingkat produksi lebih lanjut.
Ini berarti kelompok tersebut akan bergerak ke pembatasan produksi sebesar 7,2 juta barel per hari di awal tahun depan atau lebih rendah dibandingkan dengan pemotongan saat ini sebesar 7,7 juta barel per hari. Awal 2020, OPEC+ melakukan pemotongan produksi besar-besaran karena pandemi menurunkan permintaan bahan bakar global dan harga minyak.
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat berakhir beragam pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), karena Wall Street mencermati angka klaim pengangguran AS. Investor juga terus melihat dampak ekonomi dari lonjakan kasus infeksi covid-19.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 85,73 poin atau 0,29 persen menjadi 29.969,52. Sedangkan S&P 500 turun 2,29 poin atau 0,06 persen menjadi 3.666,72. Indeks Komposit Nasdaq naik 27,82 poin atau 0,23 persen menjadi 12.377,18.
Sebanyak enam dari 11 sektor utama S&P 500 menguat, dengan sektor energi ditutup naik 1,07 persen, memimpin penguatan. Sedangkan sektor utilitas tergelincir 1,1 persen, kelompok dengan kinerja terburuk. Wall Street terus mengukur dampak ekonomi dari lonjakan infeksi covid-19 di Amerika Serikat.
Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkan lebih tinggi, dengan delapan dari 10 saham teratas menurut bobot dalam indeks Tiongkok 50 yang terdaftar di S&P AS mengakhiri hari dengan catatan optimistis.
(ABD)