Nikkei Asia, Senin, 18 Januari 2021 melaporkan, angka pertumbuhan ekonomi Tiongkok ini lebih tinggi dari rata-rata yang diproyeksikan oleh 35 ekonom yang disurvei Nikkei sebesar 2,1 persen.
Namun demikian, kendati ekonomi Tiongkok tumbuh, angka ini merupakan yang terendah dalam 44 tahun terakhir sejak Revolusi Budaya menghancurkan perekonomian negeri Tirai Bambu itu pada 1976.
Baca: Ekonomi Tiongkok Tumbuh 2,3% di 2020
Adapun pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada tahun ini lebih rendah enam persen terhadap pencapaian pada 2019. Namun demikian, pertumbuhan pada kuartal terakhir meningkat menjadi 6,5 persen.
Kondisi ini mengikuti momentum ekspansi sebesar 4,9 persen pada kuartal III-2020 dan tumbuh 3,2 persen pada kuartal II-2020.
Meski demikian, harus diakui ada beberapa tantangan yang dihadapi Tiongkok, seperti keterlambatan peningkatan pendapatan. Hal ini membuat laju pertumbuhan ekonomi Tiongkok tidak kembali ke level sebelum virus korona menghantam.
Adapun PDB riil Tiongkok pada 2020 tumbuh 1,94 kali lipat dari ukuran ekonomi pada 2010. Namun gagal mencapai target yang ditetapkan Partai Komunis Tiongkok untuk menggandakan ukurannya.
(AHL)