"Kementerian perdagangan (Kemendag) Tiongkok mengatakan Tiongkok akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan Tiongkok," lapor Global Times, dilansir dari CNBC International, Selasa, 5 Januari 2021.
NYSE sebelumnya mengatakan bahwa mereka akan menghapus China Telecom Corp Limited, China Mobile Limited, dan China Unicom Hong Kong Limited dari bursa saham. Langkah itu mengikuti perintah dari Trump pada November 2020 yang melarang orang Amerika berinvestasi di perusahaan yang diduga terkait dengan militer Tiongkok.
Larangan investasi akan mulai berlaku pada 11 Januari, hanya beberapa hari sebelum Presiden AS terpilih Joe Biden akan dilantik. Menurut NYSE perdagangan ketiga perusahaan tersebut kemungkinan dihentikan paling cepat 7 Januari atau paling lambat 11 Januari.
Kemendag Tiongkok mengatakan AS menyalahgunakan keamanan nasional dan menggunakan kekuasaan negara untuk menindak perusahaan Tiongkok. Langkah itu, dinilai Kemendag Tiongkok, tidak sejalan dengan aturan dan logika pasar, yang tidak hanya merugikan hak-hak sah perusahaan Tiongkok, tetapi juga juga kepentingan investor di negara lain, termasuk AS.
"Kami berharap AS dan Tiongkok akan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan bisnis yang adil, stabil, dan dapat diprediksi untuk perusahaan dan investor, sehingga hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral kembali ke jalurnya," ungkap Kemendag Tiongkok.
Trump memberlakukan ekonomi agresif untuk melawan Tiongkok, bahkan semakin menjadi-jadi sejak munculnya covid-19. Trump kian merendahkan Tiongkok dengan menyebut covid-19 sebagai virus Tiongkok di Wuhan. Hal itu membuat hubungan semakin tegang di antara kedua belah pihak.
Sedangkan Biden diperkirakan tidak akan mengubah secara dramatis hubungan AS-Tiongkok. Biden mengaku akan meminta pertanggungjawaban Pemerintah Tiongkok atas pelanggarannya pada perdagangan, teknologi, hak asasi manusia, dan bidang lainnya.
(ABD)