Mengutip Antara, Kamis, 18 Februari 2021, indeks FTSE 100 menyusut 0,11 persen atau 7,25 poin menjadi 6.748,86 pada Selasa, 16 Februari. Sebelumnya melonjak 2,52 persen atau 166,32 poin menjadi 6.756,11 pada Senin, 15 Februari. Serta terangkat 0,94 persen atau 61,07 poin menjadi 6.589,79 pada Jumat, 12 Februari.
Hargreaves Lansdown, sebuah perusahaan jasa keuangan Inggris, berkinerja terburuk di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terpuruk 6,87 persen. Diikuti oleh saham perusahaan manajer investasi internasional M&G yang anjlok 5,07 persen, serta kelompok perusahaan tembakau British American Tobacco merosot 3,95 persen.
Sementara itu, Antofagasta, perusahaan tambang tembaga yang melakukan aktivitas eksplorasi di Chile dan Peru melonjak 4,80 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan farmasi multinasional Inggris Hikma Pharmaceuticals yang terangkat 2,40 persen, serta perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan multinasional Inggris Rolls-Royce Holdings meningkat 2,36 persen.
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat berakhir bervariasi pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), karena kemunduran yang terjadi di sektor teknologi membebani pasar. Pelaku pasar juga mencermati risalah yang dikeluarkan Federal Reserve terkait kebijakan moneter.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik sebanyak 90,27 poin atau 0,29 persen menjadi 31.613,02. Kemudian indeks S&P 500 turun sebanyak 1,26 poin atau 0,03 persen menjadi 3.931,33. Indeks Komposit Nasdaq turun 82,00 poin atau 0,58 persen menjadi 13.965,49.
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor energi naik 1,45 persen, memimpin kenaikan. Sedangkan sektor teknologi tergelincir sebanyak 1,03 persen, kelompok dengan kinerja terburuk.
Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkan lebih rendah dengan tujuh dari 10 saham teratas berdasarkan bobot dalam indeks Tiongkok 50 yang terdaftar di S&P AS mengakhiri hari dengan catatan suram. Wall Street menyaring risalah rapat yang baru dirilis dari bank sentral AS.
(ABD)