Mengutip Antara, Sabtu, 20 Februari 2021, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange terangkat USD2,4 atau 0,14 persen menjadi USD1.777,40 per ons. Sehari sebelumnya, Kamis, 18 Februari, emas berjangka naik USD2,2 atau 0,12 persen menjadi USD1.775,00.
Emas berjangka terpuruk sebanyak USD26,2 atau 1,46 persen menjadi USD1.772,80 pada Rabu, 17 Februari. Sebelumnya sempat anjlok sebanyak USD24,2 atau 1,33 persen menjadi USD1.799,00 pada Selasa, 16 Februari. Serta turun USD3,6 atau 0,2 persen menjadi USD1.823,20 pada Jumat lalu, 12 Februari.
"Penurunan dolar AS kemungkinan telah mendorong emas lebih tinggi," kata Kepala Strategi Komoditas TD Securities Bart Melek.
Dolar turun 0,3 persen terhadap sekeranjang mata uang utamanya dan tampaknya akan membukukan kerugian mingguan kedua berturut-turut. "(Namun), masalah (untuk emas) tetap pada imbal hasil, dan kami terus melihat suku bunga di seluruh kurva bergerak lebih tinggi," tambah Melek.
Imbal hasil acuan obligasi Pemerintah AS 10 tahun AS naik mendekati level tertinggi satu tahun sebelumnya. Sementara emas dipandang sebagai lindung nilai inflasi, ekspektasi inflasi yang lebih tinggi telah mendorong imbal hasil, sehingga meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
"Emas masih mendapatkan keuntungan dari kebijakan moneter yang longgar dan suku bunga riil yang rendah tahun ini," kata para analis.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan bahwa tanda-tanda perbaikan ekonomi AS baru-baru ini bukan lah alasan untuk mengurangi rencana paket bantuan pandemi USD1,9 triliun, telah mendukung emas dalam dua hari terakhir.
Emas menemukan dukungan tambahan ketika IHS Markit melaporkan bahwa indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS berada di 58,5 pada Februari, lebih rendah dari angka 59,2 pada Januari.
National Association of Realtors melaporkan penjualan rumah yang ada atau existing home meningkat 0,6 persen menjadi 6,69 juta unit pada Januari, memberikan tekanan tertentu pada emas.
Logam lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 17,6 sen atau 0,65 persen menjadi USD27,254 per ons. Platinum untuk pengiriman April naik sebanyak USD18,4 atau 1,44 persen menjadi USD1.293,10 per ons.
(ABD)