"Ini adalah tingkat inflasi ritel tertinggi kedua sejak Mei 2014 yang mencapai 8,33 persen, " kata para analis dikutip dari Xinhua, Minggu, 15 November 2020.
Inflasi Oktober terus bertahan di atas tingkat toleransi Bank Sentral negara itu sebesar enam persen selama tujuh bulan berturut-turut, yang mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga kebijakan pada pertemuan kebijakan moneter mendatang.
Kepala Riset di Emkay Wealth Management Joseph Thomas menjelaskan perekonomian India dedang melalui perkembangan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Oleh karena itu orang dapat mengharapkan tingkat harga yang relatif lebih tinggi.
"Tetapi inflasi yang terus-menerus tinggi dapat mengundang tindakan dari RBI (Bank Cadangan India) dengan cara bahkan mengurangi likuiditas bebas," kata dia.
Selama Oktober, inflasi kelompok makanan naik menjadi 11,07 persen dari 10,68 persen pada September karena harga sayuran tetap tinggi seiring dengan kenaikan harga bawang merah.
Awal bulan ini, pejabat pemerintah India telah meyakinkan bahwa kenaikan harga pangan akibat penguncian yang disebabkan pandemi akan mereda karena telah mengambil langkah-langkah untuk menormalkan pasokan.
(SAW)