Mengutip Xinhua, Sabtu, 13 Februari 2021, pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,2114 dari USD1,2129 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,3849 dari USD1,3804 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7755 dibandingkan dengan USD0,7747.
Dolar AS dibeli 104,97 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 104,75 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8922 franc Swiss dibandingkan dengan 0,8899 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2702 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,2699 dolar Kanada.
Di sisi lain, indeks rata-rata utama bursa Wall Street ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), didukung oleh keuntungan yang solid di sektor energi. Para investor juga terus mencermati mengenai perkembangan stimulus USD1,9 triliun yang diusulkan Presiden Joe Biden.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 27,70 poin atau 0,09 persen menjadi 31.458,40. Sedangkan S&P 500 melonjak 18,45 poin atau 0,47 persen menjadi 3.934,83. Kemudian indeks Komposit Nasdaq bertambah 69,70 poin atau 0,50 persen menjadi 14.095,47.
Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau dengan sektor energi naik 1,4 persen, menjadi kinerja terbaik di kelompoknya. Sedangkan sektor utilitas dan real estat terus berjuang untuk kembali ke zona hijau.
Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS diperdagangkan hampir datar dengan lima dari 10 saham teratas berdasarkan bobot dalam indeks 50 Tiongkok yang terdaftar di S&P AS mengakhiri hari dengan catatan optimistis. Pada Kamis waktu setempat, bursa saham AS ditutup beragam setelah rilis laporan klaim pengangguran yang lebih buruk dari perkiraan.
(ABD)