Washington: Bank Dunia menggelontorkan pembiayaan hingga USD30 miliar dalam menghadapi krisis ketahanan pangan yang sedang berlangsung.
Anggaran tersebut diprioritaskan untuk sektor pertanian, nutrisi, perlindungan sosial, air, dan irigasi. Pembiayaan ini mencakup upaya untuk mendorong produksi pangan dan pupuk, meningkatkan sistem pangan, memfasilitasi perdagangan dan rumah tangga dan produsen yang rentan.
"Kenaikan harga pangan memiliki dampak yang menghancurkan bagi mereka yang paling miskin dan paling rentan," kata Presiden Grup Bank Dunia David Malpass, Kamis, 19 Mei 2022.
Dalam hal ini, Bank Dunia bekerja dengan negara-negara untuk mempersiapkan proyek baru senilai USD12 miliar untuk 15 bulan ke depan.
Selain itu, portofolio Bank Dunia dalam proyek terkait ketahanan pangan dan gizi, yang mencakup pertanian dan sumber daya alam, gizi, perlindungan sosial, dan sektor lainnya masih menyimpan dana USD18,7 miliar.
Anggaran tersebut diprioritaskan untuk sektor pertanian, nutrisi, perlindungan sosial, air, dan irigasi. Pembiayaan ini mencakup upaya untuk mendorong produksi pangan dan pupuk, meningkatkan sistem pangan, memfasilitasi perdagangan dan rumah tangga dan produsen yang rentan.
"Kenaikan harga pangan memiliki dampak yang menghancurkan bagi mereka yang paling miskin dan paling rentan," kata Presiden Grup Bank Dunia David Malpass, Kamis, 19 Mei 2022.
Dalam hal ini, Bank Dunia bekerja dengan negara-negara untuk mempersiapkan proyek baru senilai USD12 miliar untuk 15 bulan ke depan.
Selain itu, portofolio Bank Dunia dalam proyek terkait ketahanan pangan dan gizi, yang mencakup pertanian dan sumber daya alam, gizi, perlindungan sosial, dan sektor lainnya masih menyimpan dana USD18,7 miliar.
(Des)