Survei ini melibatkan sekitar 30 perusahaan yang menyumbang 40 persen dari tenaga kerja jasa keuangan pada proyeksi perekrutan mereka selama 12 bulan dari Juli tahun ini. Selain itu juga ditemukan bahwa perusahaan merekrut untuk posisi dasar seperti teknisi.
"Peran ini biasanya tidak terlalu rumit dan lebih berbasis aturan," kata Ravi Menon, direktur pelaksana Monetary Authority of Singapore (MAS), yang melakukan survei, dikutip dari Strait Times, Minggu, 29 November 2020.
Dia menjelaskan bahwa mereka membayar lebih murah dari pekerja menengah dan lanjutan sehingga belum menarik banyak tenaga kerja Singapura.
"Kami berharap lebih banyak penduduk setempat akan mengambil peran pekerjaan ini, bahkan jika mereka dibayar lebih rendah, yang juga menyediakan jalan menuju pekerjaan teknologi menengah, yang banyak diminati."
Pekerjaan teknologi menengah termasuk pengembang aplikasi, analis data, dan spesialis keamanan siber.
"Ini adalah peran yang berpotensi dapat dilatih oleh warga Singapura dengan latar belakang yang relevan," kata Menon.
Dia mencatat bahwa MAS dan IBF memulai Teknologi dalam Program Perendaman Keuangan tahun lalu untuk membantu lembaga keuangan mempekerjakan penduduk setempat yang berkarier menengah dari sektor lain dengan latar belakang sains, teknologi, teknik, dan matematika.
Program yang didukung oleh Workforce Singapore dan Infocomm Media Development Authority ini melibatkan pelatihan dan attachment di berbagai bidang seperti analitik data, keamanan dunia maya, komputasi awan, dan pengembangan tumpukan penuh.
Dia mengatakan bahwa peran teknologi tingkat lanjut yang dibutuhkan termasuk arsitek perusahaan dan infrastruktur, yang merupakan posisi spesialis yang membutuhkan keterampilan teknis tinggi.
"Diperlukan pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun untuk mencapai penguasaan keterampilan ini. Pasokan bakat lokal untuk pekerjaan semacam itu cukup terbatas dan lembaga keuangan perlu mengandalkan keahlian dari luar negeri sambil membangun jaringan penduduk lokal untuk peran teknologi canggih ini," tambah dia.