Mengutip Xinhua, Rabu, 12 Januari 2022, indeks Dow Jones Industrial Average naik sebanyak 183,15 poin atau 0,51 persen menjadi 36.252,02. Kemudian indeks S&P 500 naik 42,78 poin atau 0,92 persen menjadi 4.713,07. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 210,62 poin atau 1,41 persen menjadi 15.153,45.
 
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir dengan warna hijau, sektor energi dan teknologi masing-masing naik 3,41 persen dan 1,21 persen. Sedangkan sektor utilitas tergelincir 0,92 persen, menjadi kelompok berkinerja terburuk.
Perusahaan-perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS diperdagangkan lebih tinggi. Semua 10 saham teratas menurut beratnya di indeks S&P AS yang terdaftar di Tiongkok 50 mengakhiri hari dengan catatan optimistis.
Investor merespons kesaksian Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell. Pada sidang konfirmasi di hadapan Komite Perbankan Senat, Powell mengatakan The Fed harus menaikkan suku bunga lebih banyak jika inflasi tetap tinggi.
"Ekonomi tidak lagi membutuhkan atau menginginkan kebijakan yang sangat akomodatif yang kami miliki untuk menangani pandemi dan akibatnya," katanya.
Ia menambahkan bank sentral AS akan menggunakan alatnya untuk mencegah inflasi yang lebih tinggi agar tidak mengakar. Pesan keseluruhan Powell kurang hawkish dari yang diperkirakan beberapa investor, catat para analis. Pasar saham AS telah cukup fluktuatif baru-baru ini di tengah kekhawatiran suku bunga.
Naiknya suku bunga dapat membuat saham, khususnya saham teknologi yang sedang naik daun, menjadi kurang menarik, karena penilaiannya didasarkan pada pertumbuhan masa depan dan arus kas. Ketika suku bunga naik, nilai arus kas masa depan itu didiskontokan.
(ABD)