"Perkiraan baru itu bijaksana, fundamental kami kuat; kami akan mampu bangkit kembali," kata Le Maire dalam komentar yang diterbitkan pada Minggu di Le Journal Du Dimanche (JDD), dikutip dari Channel News Asia, Minggu, 4 April 2021.
Sekolah -sekolah Prancis dan toko non-esensial seperti rantai pakaian sekarang akan ditutup selama empat minggu, setelah kasus covid-19 melonjak dalam beberapa pekan terakhir sekaligus menambah jumlah pasien di unit perawatan intensif.
Bar dan restoran telah ditutup selama berbulan-bulan, sementara perjalanan wisata terhenti, meskipun tidak seperti ketika Prancis memasuki lockdown nasional pertamanya setahun yang lalu, pekerjaan konstruksi dan manufaktur termasuk di antara area bisnis yang masih berjalan.
Seperti banyak negara di Eropa, Prancis telah mengucurkan miliaran euro untuk menopang perusahaan-perusahaan yang kesulitan dengan pinjaman yang didukung negara, bantuan dengan sewa, dan skema pengangguran parsial.
Pembatasan terbaru akan memaksa sekitar 150 ribu bisnis tutup sementara, dan langkah-langkah bantuan pada April akan menelan biaya sebesar 11 miliar euro.
Le Maire telah berulang kali menyerukan Uni Eropa untuk mempercepat ratifikasi dan implementasi rencana stimulus ekonomi sebesar 750 miliar euro. Dia mengatakan bahwa Prancis sekarang tidak mungkin mendapatkan pencairan lima miliar euro dari skema itu pada Juli seperti yang direncanakan, karena penundaan.
"Prancis memiliki program pemulihan ekonomi sebesar 100 miliar euro serta berencana untuk menghabiskan sekitar setengah dari anggaran itu pada akhir tahun," kata Le Maire.
(SAW)