Mengutip Channel News Asia, Jumat, 22 Januari 2021, ketika jalan raya Petaling Street, Pecinan, Kuala Lumpur dikunjungi pada minggu lalu terlihat sangat sepi, dengan hanya beberapa toko yang buka. Mereka menolak untuk diwawancarai. Biasanya, kawasan itu dipadati pejalan kaki dan ditutup untuk lalu lintas kendaraan.
Pada minggu-minggu sebelum Tahun Baru Imlek, pembeli biasanya memadati area untuk membeli barang-barang perayaan. Petaling Street telah ditutup sebelumnya, dalam MCO pertama Malaysia yang diberlakukan pada pertengahan Maret tahun lalu guna membendung penyebaran covid-19.
Namun, MCO kedua yang diberlakukan sejak 13 Januari ini sangat mengejutkan karena menjelang Tahun Baru Imlek biasanya merupakan salah satu musim tersibuk dan paling menguntungkan bagi pedagang Petaling Street. Toko penganan Fung Wong di sepanjang Jalan Hang Lekir, di luar jalan utama Petaling adalah di antara sedikit bisnis yang beroperasi di sekitarnya.
Melvin Chan, pemilik generasi keempat, mengatakan bisnis telah turun drastis sejak dimulainya MCO. "Kebanyakan dari mereka datang hanya untuk membeli beberapa kotak biskuit atau kue. Biasanya saat ini orang sudah pulang dengan membawa kantong biskuit di kedua tangannya, kadang berkali-kali," ujarnya.
Secara keseluruhan, lanjutnya, penjualan turun hingga 95 persen. Namun, situasinya tidak separah yang lain, seperti penjual bak kwa (irisan daging babi panggang). "Sungguh, Tahun Baru Imlek sering kali merupakan waktu penjualan tertinggi bagi mereka, dan banyak kios di sini bergantung pada para pengunjung yang datang," tuturnya.
Ketua Asosiasi Pedagang Penjual Kecil dan Hawkers Kuala Lumpur Ang Say Tee mengatakan dalam sejarah Petaling Street yang berusia seabad, ini adalah tempat paling tenang yang pernah ada. Namun, kondisi mulai berubah ketika pandemi covid-19 melanda.
"Pemerintah mengatakan Anda bisa membuka bisnis, seperti mereka yang menjual makanan. Namun di sisi lain, masyarakat diperingatkan untuk pergi tidak lebih dari 10 km dari tempat tinggal mereka untuk berbelanja. Tingginya kasus baru covid-19 setiap hari juga membuat masyarakat takut keluar," pungkasnya.
(ABD)