Disrupsi Digital Buka Kesempatan Startup Berkembang

Jakarta: Pandemi covid-19 membuat banyak platform perusahaan rintisan alias startup di bidang education technology (edtech) bermunculan.

CEO Asia Pasifik upGrad Zubin Gandevia menyadari edukasi merupakan sektor yang paling besar di dunia. Adanya disrupsi digital membuka pintu kesempatan bagi upGrad untuk berekspansi.
Kesempatan itu salah satunya meningkatkan kemampuan diri melalui pendidikan. upGrad pun berupaya meningkatkan kualitas keterampilan para profesional dan menjawab tantangan yang dihadapi oleh banyak negara di kawasan ini.

"Dengan adanya fleksibilitas, misalnya sambil bekerja, tapi mau level up juga dalam hal skill bisa belajar di sini. upGrad confident dapat terus berkembang, ada prospek yang menjanjikan dalam misi perkembangan bisnis dalam beberapa tahun ke depan," kata Zubin kepada Medcom.id, dikutip Kamis, 21 Januari 2021.

Di sisi lain, terkait dengan tren ekonomi digital yang sedang berkembang, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar.

Mengapa demikian? Dia mengatakan Indonesia telah memiliki penetrasi internet yang tinggi dan sangat cepat perkembangannya. Faktor pendukung lainnya yakni adanya demografi muda yang melek teknologi dan sangat beradaptasi dengan teknologi yang bermunculan belakangan ini.

"Kemudian, adanya leading corporate leaders, dalam hal ini providers yang bisa menjadi akselerator untuk kemajuan ekonomi digital di Indonesia," jelas dia.

Oleh karena itu, Zubin meyakini bahwa Indonesia memiliki prospek yang baik untuk terus berkembang dalam sisi ekonomi digital. Bukan hanya di Asia Tenggara, tapi juga di kawasan Asia Pasifik.

"Selain itu, yang membuat beda kami dibandingkan kompetitor lainnya adalah interaksi dua arah antara pengajar dan yang diajar. Selain itu yang membedakan, kami punya support system dalam hal konselor, jadi kalau pelajar ada kesulitan seperti culture gap, itu bisa diatasi," pungkasnya.

(AHL)