Analis Reliance Sekuritas Indonesia mengatakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk menampar tarif baja kepada Brasil dan Argentina. Trump juga mengusulkan pungutan baru terhadap Prancis. Atas dasar itu, Pemerintah Prancis mengatakan Uni Eropa akan membalas AS jika pungutan tersebut benar-benar diberlakukan.
Namun secara teknikal, Lanjar menuturkan, pergerakan IHSG pada perdagangan kemarin berhasil ditutup pada zona hijau. Hal itu membuka peluang untuk pergerakan IHSG selanjutnya mengarah pada tren positif.
"Kami perkirakan IHSG masih akan bergerak positif dengan support dan resistance 6.100-6.210," kata Lanjar, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Rabu, 4 Desember 2019, seraya menambahkan investor akan menanti data indeks sektor jasa di berbagai negara untuk menentukan aksi selanjuutnya di pasar modal.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG masih terlihat berusaha untuk menggeser rentang konsolidasi wajarnya. Menurutnya momentum koreksi wajar masih bisa dijadikan peluang oleh investor, mengingat dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam pola uptrend,
Begitu juga dengan aliran modal asing atau capital inflow yang masih tercatat secara year to date yang menunjukkan bahwa minat investor asing masih cukup besar ke dalam pasar modal Indonesia. "Hari ini IHSG berpotensi menguat dan diperdagangkan dilevel 5.989-6.189," sebut William.
Beberapa saham yang bisa diperhatikan investor hari ini adalah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).
(ABD)