"2016 ke 2017 (pertumbuhan) bagus, 2017 ke 2018 juga bagus, kita di atas dua digit untuk itu. 2020 kita rencanakan IPO," ujar Yuzon Erman saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Rabu, 6 Februari 2019.
Yuzon belum mau merinci berapa persen saham perusahaan yang akan ditawarkan kepada publik. Namun, dana segar akan dialokasikan untuk pengembangan perusahaan agar lebih solid.
"Kita di logistik pertumbuhan sangat besar, kapasitas harus kita bangun. Nah, bicara e-commmerce tidak hanya soal last mile saja, tapi juga bicara tentang cross border, custom, dan lain-lain." tambah dia.
Adapun kehadiran Yuzon di kantor Kemenko Perekonomian dalam rangka memenuhi undangan Menteri Darmin Nasution untuk membahas persoalan logistik yang menjadi tantangan di era industri 4.0. Sebelumnya, Menko Darmin mengatakan akan terus mendorong optimalisasi efesiensi logistik guna meningkatkan angka ekspor.
Data Bank Dunia menunjukkan Indonesia mengalami peningkatan efiesiensi logistik selama dua tahun terakhir. Hal itu tercermin dari meningkatnya peringkat Logistics Performance Index (LPI). Di mana posisi Indonesia naik 17 peringkat, dari posisi 63 pada 2016 menjadi urutan 46 pada 2018.
Kendati demikian, Darmin bilang posisi ini masih berada di bawah negara-negara berkembang lainnya seperti Singapura (7), Thailand (32), Vietnam (39), dan Malaysia (41).
"Jadi walaupun kita berhasil membuat loncatan ke peringkat 46, kita perlu berjuang betul agar mampu bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya," kata Darmin.
(Des)