Saham TFAS diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 53 kali dengan volume 20.488 lot saham, menghasilkan nilai sebesar Rp601,95 juta. TFAS melepas sebanyak 416,66 juta saham atau setara dengan 25 persen modal. Adapun TFAS menunjuk PT Kresna Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi saham.
Direktur Utama PT Telefast Indonesia Tbk Jody Herdian mengatakan langkah Telefast Indonesia untuk menjadi perusahaan terbuka sejalan dengan komitmen guna menyelaraskan kemajuan teknologi dengan tuntutan penyediaan lapangan kerja.
"Menjawab tantangan tersebut, kami memberikan solusi integrasi Sumber Daya Manusia (SDM) bagi pemberi kerja dalam pengelolaan dan pengembangan tenaga kerja, serta bagi pencari kerja dalam mencari pekerjaan dengan mudah, cepat, tepat serta tanpa batasan hasil dan waktu," ujar Herdian, ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Selasa, 17 September 2019.
Ia melanjutkan dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja sebesar 70 persen dan belanja modal sebesar 25 persen. "Sisanya sebesar lima persen akan diarahkan untuk investasi SDM," pungkasnya.
TFAS menjadi emiten ke-35 yang tercatat di pasar modal pada tahun ini. Telefast Indonesia merupakan startup yang bergerak di bidang sumber daya manusia secara digital (digital and integrated human resource management and development solutions provider).
(ABD)